Digitalisasi dan Inovasi Sosial Jadi Penggerak Zakat Masa Depan di Kukar

BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX

Portalraya.com, Kukar – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dan BAZNAS dalam menjadikan zakat sebagai kekuatan pembangunan sosial terus diperkuat melalui strategi digitalisasi dan inovasi sosial.

Langkah ini diambil guna memastikan bahwa setiap rupiah zakat yang terhimpun bisa terdistribusi dengan tepat sasaran dan berdampak luas bagi masyarakat.

Kepala BAZNAS Kukar, KH Muhammad Yusuf, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membangun sistem digital berbasis data terpadu yang terintegrasi dengan layanan zakat online.

Melalui sistem ini, masyarakat dapat menunaikan zakat secara mudah, sementara proses verifikasi mustahik hingga pelaporan distribusi dilakukan secara transparan dan real time.

“Digitalisasi bukan hanya soal kemudahan, tapi juga soal akuntabilitas. Kita ingin membangun kepercayaan publik bahwa zakat dikelola secara profesional dan memberi manfaat nyata,” jelas Yusuf. Kamis (20/3/2025).

Sistem tersebut juga dirancang untuk memetakan potensi zakat wilayah, mengidentifikasi kelompok rentan, dan memantau perkembangan ekonomi para penerima manfaat. Dengan pendekatan berbasis bukti (evidence-based policy), program zakat di Kukar semakin terarah dan adaptif terhadap kebutuhan lokal.

Sebagai bagian dari inovasi sosial, Pemkab Kukar bersama BAZNAS juga menggagas program Zakatpreneur Academy, yakni pusat pelatihan dan inkubasi bisnis yang dikhususkan bagi pelaku UMKM binaan zakat. Di tempat ini, para mustahik tidak hanya menerima bantuan modal, tetapi juga pelatihan manajemen usaha, branding produk, hingga akses pasar digital.

Maka dari itu, Bupati Edi Damansyah menekankan pentingnya membangun ekosistem zakat yang dinamis dan inklusif, yang tidak hanya menyentuh aspek ekonomi semata, tetapi juga membentuk karakter dan kemandirian masyarakat.

“Kita sedang mendorong gerakan sosial baru, di mana zakat tidak hanya menjadi alat bantu, tapi menjadi kekuatan pemberdayaan yang sesungguhnya. Dari tangan-tangan penerima, lahir kontribusi baru yang membangun daerah,” tegasnya.

Dengan pondasi sistem yang kuat, partisipasi masyarakat yang tinggi, serta kepemimpinan daerah yang visioner, Kukar terus menegaskan posisinya sebagai model pengelolaan zakat modern di Indonesia.

“Transformasi sosial berbasis zakat ini bukan tidak mungkin, tapi realitas yang sedang tumbuh dari desa ke desa, dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya,” pungkas Edi. (Adv/Diskominfo Kukar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *