Portalraya.com, KUTAI KARTANEGARA – Salah paham soal korek api hampir berujung tragis di Muara Wis. Seorang pemuda nekat mengancam temannya dengan badik setelah pertikaian kecil.
Insiden terjadi pada Minggu (29/12/2024) sekitar pukul 19:10 WITA di sebuah mess karyawan. FN (22) meminta korek api dari LH (24). Namun, permintaan sederhana itu memicu emosi LH hingga berujung pengancaman.
“DJ (26) melihat LH menarik kerah baju FN, lalu menendangnya. Melihat itu, DJ dan beberapa karyawan lain mencoba menghentikan,” ungkap Kapolsek Muara Wis IPTU Triko Ardiansyah pada Minggu (5/1/2025).
LH kemudian memukul DJ tiga kali. Meski sempat ditenangkan, ia kembali dengan membawa badik dan mengancam DJ sambil menancapkannya ke dinding.
“JANGAN MACAM-MACAM KAMU, SAYA ORANG SINI,” teriak LH sambil mengacungkan badik.
DJ lari ke luar mess untuk menghindari serangan. Namun, LH kembali memukulnya di dekat kantin. Tak terima, DJ melaporkan kejadian ini ke Polsek Muara Wis.
IPTU Triko menjelaskan bahwa insiden ini dipicu salah paham. LH, yang dikenal mudah tersinggung, marah ketika FN meminta korek api.
“Temperamen tinggi LH menjadi penyebab utama insiden ini. Kami segera bertindak setelah laporan diterima,” ujarnya.
Pada Selasa (1/1/2025) pukul 12:00 WITA, Tim Reskrim Polsek Muara Wis menangkap LH di tempat kejadian. Meski sempat melawan, LH akhirnya berhasil diamankan bersama badik yang digunakan dalam insiden tersebut.
Barang bukti dan pelaku telah dibawa ke Polsek Muara Wis untuk diproses hukum lebih lanjut. LH dikenai Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam, serta Pasal 335 Ayat 1 KUHP.
“Kami akan menindak tegas pelaku kekerasan yang membahayakan keselamatan masyarakat,” tegas IPTU Triko.
Kapolsek menambahkan bahwa tindakan ini diambil untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat Muara Wis. Polisi juga mengimbau warga agar tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
“Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kami tidak akan mentolerir pelaku kejahatan, terutama yang menggunakan senjata tajam,” pungkasnya.
Insiden ini menjadi peringatan penting untuk menjaga emosi dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik, sekecil apa pun masalahnya.