Portalraya.com, Kukar– Dalam upaya memperkuat kemitraan antara kepolisian dan komunitas ojek online (ojol), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kutai Kartanegara (Kukar) resmi meluncurkan Kedai Ojol Kamtipmas Odah Etam Benaong, sebuah inovasi sosial yang mengedepankan kebersamaan, keamanan, dan kenyamanan bagi para pengemudi transportasi daring. Pada Pagi Ini, di Jln.K.H. Ahmad Muksin, Selasa, (04/11/2025).
Dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kukar, AKP Ahmad Fandoli, ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara aparat kepolisian dan komunitas ojol di Tenggarong.
AKP Ahmad Fandoli menyampaikan bahwa kehadiran Kedai Ojol Kamtipmas merupakan bentuk kepedulian Satlantas terhadap para mitra pengemudi yang selama ini turut menjaga ketertiban berlalu lintas di wilayah Kukar.
“Kami dari Satuan Lalu Lintas ingin menyatukan para ojol dari berbagai platform Grab, Gojek, Maxim agar mereka tidak lagi terkotak-kotak. Di sini, mereka bisa berkumpul, berdiskusi, bahkan melaporkan berbagai kejadian di lapangan. Intinya, kita ingin memperkuat sinergi antara ojol dan kepolisian,” ujar AKP Ahmad Fandoli.
Kedai yang berlokasi strategis di pusat kota ini tak hanya difungsikan sebagai tempat beristirahat, tetapi juga menjadi posko bersama dan ruang komunikasi aktif antara ojol dan aparat lalu lintas.
Di dalamnya tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti warung kopi dan makanan ringan, serta area bengkel mini yang menyediakan alat tambal ban dan peralatan dasar kendaraan bagi para pengemudi.
Operasional Kedai Ojol Kamtipmas dibuka setiap hari mulai pukul 06.30 hingga 21.00 WITA, dengan jam pelayanan yang fleksibel menyesuaikan kebutuhan pengunjung.
Menariknya, meskipun diperuntukkan bagi komunitas ojol, masyarakat umum juga dipersilakan untuk singgah dan menikmati suasana kedai.
“Namanya memang Kedai Ojol Kamtipmas, tapi terbuka untuk masyarakat luas. Siapa saja boleh mampir, ngopi, atau sekadar beristirahat. Karena tempat ini dibuat dari ojol untuk ojol, tapi tetap merakyat,” tambah Fandoli.
Dengan konsep “dari ojol untuk ojol”, kedai ini diharapkan menjadi simbol solidaritas, keamanan, dan kebersamaan di tengah masyarakat, sekaligus menjadi contoh nyata inovasi kepolisian dalam membangun hubungan humanis dengan komunitas transportasi daring di Kutai Kartanegara.(Silvi)