Portalraya.com, Kukar– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat upaya menekan angka stunting dengan memanfaatkan data spasial. Melalui pendekatan ini, intervensi dapat dilakukan secara lebih akurat dan efektif, sehingga program yang dijalankan benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Pemkab Kukar menerima data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas pada Kamis (13/3/2025). Data ini menjadi landasan penting dalam merancang kebijakan yang lebih terarah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menegaskan bahwa intervensi yang dilakukan harus memberikan hasil nyata di lapangan. “Kami ingin memastikan bahwa program ini tidak sekadar formalitas, tetapi benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Dengan pendekatan berbasis data, pemerintah dapat mengidentifikasi wilayah dengan tingkat stunting tertinggi, sehingga alokasi sumber daya bisa lebih optimal. Selain itu, strategi ini memungkinkan evaluasi program secara lebih terukur.
Salah satu program utama dalam penanggulangan stunting adalah Gerakan Orang Tua Asuh Stunting, yang melibatkan pejabat daerah, kepala desa, hingga tokoh masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan gizi dan kesehatan kepada anak-anak yang mengalami stunting.
Selain itu, Pemkab Kukar juga menjalankan berbagai inisiatif lain, seperti peningkatan akses layanan kesehatan, edukasi gizi bagi ibu hamil, serta penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak.
Menurut Sunggono, pendekatan ini terbukti membawa dampak positif. Banyak anak yang sebelumnya mengalami keterlambatan pertumbuhan kini menunjukkan perkembangan yang lebih baik setelah mendapatkan intervensi yang tepat.
“Setiap anak yang berhasil keluar dari kondisi stunting adalah bukti bahwa program ini berjalan dengan baik. Inilah yang menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi,” ujarnya.
Ke depan, Pemkab Kukar akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap strategi yang diterapkan, agar program ini semakin efektif dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Kami ingin menciptakan generasi masa depan yang sehat dan bebas stunting. Dengan kerja sama semua pihak, target ini bukan sesuatu yang mustahil,” tutup Sunggono. (Adv/Diskominfo Kukar)